Book Launching

Category : Story


Buku : Saya Kanker dan Saya Bertahan

Category : Healing , Sharing , Story , Wisdom

Saya Kanker dan Saya Bertahan

Semoga buku ini membawa banyak manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Menjadi teman bagi yang sedang membutuhkan. Serta tercatat sebagai amal kebaikan yang tetap mengalir bakan di saat saya telah tiada.

Bagi yang ingin membaca buku ini, sementara ini baru bisa didapatkan secara online melalui WA ke no. 081-5670-6066


Ngeyel

Category : Story

Ngeyel adalah kata asli dalam bahasa Jawa [cara bacanya seperti kata remeh, temeh, cecer] yang berasal dari kata dasar “éyél”,  dalam KBBI artinya tidak mau kalah.

Apakah saya ini orang yang ngeyel? Kata dokter -dr. Jisdan- : IYA. Ngeyel dengan aturan dan nasihat dokter? Oh BIG NO! Saya tu manut banget dikasih tahu apapun sama beliau. Terlebih saat operasi lanjut kemoterapi pada awal 1997 lalu…segala pantangan yang diberikan ya tidak saya lakukan. Apapun yang sebaiknya saya jalani, ya saya turut.

Larangannya sih ga banyak, cuma ga boleh kecapean aja, sama ga boleh minum jamu-jamuan atau segala macam ramuan yang diklaim bisa menyembuhkan segala macam penyakit 🙂

Kewajiban-kewajibannya nih yang banyak : minum susu, jus macem-macem buah tiap hari, makan yang bagus ~lengkap kandungan gizinya, tidur cukup, minum vitamin, kontrol dan periksa lab teratur bla bla bla…semua saya lakukan tanpa bantahan, bertahun-tahun lamanya.

{tentu dengan catatan, ada waktunya saya khilaf, namanya juga manusia hehehe}

Lama setelahnya…ketika kehidupan saya sehari-hari kembali normal dan sehat wal afiat,  pesan dokter saya cuma : nikmati hidup dan olah raga. Nah berhubung dari dulu saya ga suka sama yang namanya olah raga, perintah yang satu ini rasanya terlalu berat untuk dilakukan. Tapi tetep berusaha kok, minimal dua jam dalam seminggu harus full gerak : jalan cepat, joging, badminton.

Jadiii…kenapa dr. Jisdan menganggap saya ngeyel? Ini alasan beliau :

Novi ini NGEYEL. Keberhasilan Novi untuk survive adalah dia ngeyel dengan dirinya sendiri, bahkan terhadap penyakitnya pun dia ngeyel. Berani beradu argumentasi dengan penyakitnya dan itu tidak mudah. Itu dinamika internal yang sulit. Dengan awal sakit dia dijauhi oleh teman-temannya, itu pun malah justru menjadi tantangan, justru dimanfaatkan menjadikan waktu untuk ibadah lebih baik dan lebih tepat waktu. Kalau boleh menjadikan itu sebagai rumusan bahwa di situlah yang namanya “tidak ada kesembuhan melainkan dengan kehendak-Nya”.

Masih banyak lagi yang beliau sampaikan, dan lengkapnya nanti akan ada di buku saya yang insyaAllah segera terbit. Doain yaaa…

#sayakankerdansayabertahan

Maafkan pasien yang ngeyel ini ya, Dok


Supporter

Category : Story

Dalam dunia sepak bola seorang supporter sejati pasti memiliki kecintaan yang mendalam terhadap tim kebanggaannya. Tak peduli bagaimana tim itu telah mengecewakan berkali-kali dengan kekalahan dan tanpa prestasi, tetapi bagi pecinta sejati selalu saja ada alasan untuk mendukung timnya.

Supporter sejati tidak peduli menang atau kalah, walau di hatinya tetap tersimpan harapan agar tim idolanya selalu menang. Meskipun kalah dengan skor telak 60-0 sekalipun, tidak akan melunturkan kecintaannya terhadap tim.

Maka seperti itulah saya mengibaratkan cinta orang tua dan kakak-kakak saya yang tanpa syarat. Betapapun saya telah sangat mengecewakan, melukai mereka, merepotkan mereka, dan tidak layak untuk dicintai…namun mereka tetap saja memaafkan kesalahan saya, mendukung perjuangan saya, menyertai langkah kaki saya, membantu bangun saat saya tak mampu berdiri, menuntun saat tak kuat berjalan, menemani dalam ketakutan saya, menenangkan keresahan jiwa saya, menerima apa adanya saya, dan yang saya tahu, mereka menyayangi dan mendoakan kebaikan untuk saya. Dan saya tidak hanya punya 8 kakak sekarang melainkan 16, karena kakak-kakak ipar saya tak kalah hebatnya.

Mereka yang selalu ada dan mencintai saya sejak pertama kali saya mengenal dunia ini hingga saat ini, hingga melewati sekian kali momen 20 November, hari kelahiran saya. Bahkan 22 kali saya melewatinya sejak kanker menyapa saya dan dokter mengatakan, bahwa secara medis saya akan sulit bertahan. Allah mengizinkan saya ada di sini, sampai hari ini…salah satunya dengan cara mengirimkan mereka dalam hidup saya.

Untuk begitu banyak tawa dan tangis yang telah kami lewati bersama, rasanya tidak ada kalimat yang bisa menceritakan betapa beruntungnya saya memiliki mereka. Dan saya menghadirkan mereka dalam buku saya, baik melalui tulisan saya sendiri maupun ungkapan hati mereka tentang saya.

#sayakankerdansayabertahan